M. Kurniawan
Masih bingung dengan tutorial kemarin? Insya Allah akan saya terangkan pelan-pelan apa bagian dari program yang ditulis kemarin. Oke kita sekarang ke penjelasan-penjelasan saja. Belajar memprogram tidaklah sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram berarti mempelajari metode untuk memecahkan suatu masalah, kemudian menuliskannya ke dalam sebuah algoritma dalam kode-kode tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti mempelajari suatu bahasa komputer, aturan-aturannya, instruksinya, serta bagaimana mengoperasikan kompilernya dan memanfaatkan instruk-instruksi tersebut untuk membuat programan.
Pada saat melakukan aktivitis pemrograman, kita lebih menekankan untuk memecahkan masalah sedang untuk menulis kode program tersebut merupakan aktivitas terakhir. Kita pikirkan rancangan pemecahan suatu masalah tanpa memikirkan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Sebab jika pikiran kita terbagi pada penggunaan bahsa pemrograman tertentu, maka fokus kita akan sangat tergantung pada bahasa pemrograman tersebut. Rancangan urutan pemecahan masalah tersebut disebut notasi-notasi deskriptif (notasi ini kita namakan sebagai notasi algoritmik). Untuk belajar memprogram dan menjadi sebuah programmer/pemrogram yang baik, bukanlah "yang penting hasilnya benar", tetapi perlu dipikirkan bagaimana membuat sebuah program dengan menggunakan skema yang benar. Kenapa? Karena akan membuat program yang kita buat akan bersih dari kesalahan yang akan timbul pada saat eksekusi.
Jika rancangan sudah dibuat dengan skema yang baik dan benar, maka kita tinggal memasukkan skema tersebut ke dalam kode-kode di komputer. Makanya kita butuh untuk belajar bahasa pemrograman.
Saat ini banyak sekali bahasa pemrograman yang bisa kita pelajari. Antara lain assembly, Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasa pemrograman simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo dan masih banyak lagi lainnya. Disamping itu muncul bahasa baru seperti Java dan C#.
Dari tujuan aplikasinya kita golongkan menjadi dua kelompok:
1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus (specific purpose programming language). Contoh: Cobol, Fortran, assembly, Prolog, simscript dan lain sebagainya.
2. Bahsa pemrograman umum (general purpose programming language). Contoh: Pascal, C/C++, Basic, dan lain sebagainya.
Dari kedekatan bahasa pemrograman yang lebih ke manusia atau mesin, dikelompokkan menjadi dua macam:
1. Bahasa tingkat rendah. Bahasa ini lebih dekat pada mesin, jadi tanpa penerjemah langsung dikerjakan oleh mesin.
2. Bahasa tingkat tinggi. Bahasa ini lebih dekat pada manusia, dan mudah dipahami oleh manusia. Contoh: Pascal, Basic, C/C++, dan lain-lain.
Ada beberapa orang yang menggolongkannya menjadi 3 kelompok. Tidak usah bingung, karena pengelompokkan tidak selalu jelas. Dan yang penting kita bisa mengerti dan bisa membuat sebuah program.
Masih bingung dengan tutorial kemarin? Insya Allah akan saya terangkan pelan-pelan apa bagian dari program yang ditulis kemarin. Oke kita sekarang ke penjelasan-penjelasan saja. Belajar memprogram tidaklah sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram berarti mempelajari metode untuk memecahkan suatu masalah, kemudian menuliskannya ke dalam sebuah algoritma dalam kode-kode tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti mempelajari suatu bahasa komputer, aturan-aturannya, instruksinya, serta bagaimana mengoperasikan kompilernya dan memanfaatkan instruk-instruksi tersebut untuk membuat programan.
Pada saat melakukan aktivitis pemrograman, kita lebih menekankan untuk memecahkan masalah sedang untuk menulis kode program tersebut merupakan aktivitas terakhir. Kita pikirkan rancangan pemecahan suatu masalah tanpa memikirkan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Sebab jika pikiran kita terbagi pada penggunaan bahsa pemrograman tertentu, maka fokus kita akan sangat tergantung pada bahasa pemrograman tersebut. Rancangan urutan pemecahan masalah tersebut disebut notasi-notasi deskriptif (notasi ini kita namakan sebagai notasi algoritmik). Untuk belajar memprogram dan menjadi sebuah programmer/pemrogram yang baik, bukanlah "yang penting hasilnya benar", tetapi perlu dipikirkan bagaimana membuat sebuah program dengan menggunakan skema yang benar. Kenapa? Karena akan membuat program yang kita buat akan bersih dari kesalahan yang akan timbul pada saat eksekusi.
Jika rancangan sudah dibuat dengan skema yang baik dan benar, maka kita tinggal memasukkan skema tersebut ke dalam kode-kode di komputer. Makanya kita butuh untuk belajar bahasa pemrograman.
Saat ini banyak sekali bahasa pemrograman yang bisa kita pelajari. Antara lain assembly, Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasa pemrograman simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo dan masih banyak lagi lainnya. Disamping itu muncul bahasa baru seperti Java dan C#.
Dari tujuan aplikasinya kita golongkan menjadi dua kelompok:
1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus (specific purpose programming language). Contoh: Cobol, Fortran, assembly, Prolog, simscript dan lain sebagainya.
2. Bahsa pemrograman umum (general purpose programming language). Contoh: Pascal, C/C++, Basic, dan lain sebagainya.
Dari kedekatan bahasa pemrograman yang lebih ke manusia atau mesin, dikelompokkan menjadi dua macam:
1. Bahasa tingkat rendah. Bahasa ini lebih dekat pada mesin, jadi tanpa penerjemah langsung dikerjakan oleh mesin.
2. Bahasa tingkat tinggi. Bahasa ini lebih dekat pada manusia, dan mudah dipahami oleh manusia. Contoh: Pascal, Basic, C/C++, dan lain-lain.
Ada beberapa orang yang menggolongkannya menjadi 3 kelompok. Tidak usah bingung, karena pengelompokkan tidak selalu jelas. Dan yang penting kita bisa mengerti dan bisa membuat sebuah program.
src="http://js-kit.com/ratings.js">
Jangan lupa tinggalkan ya.
0 komentar:
Post a Comment