Showing posts with label Pekerjaan. Show all posts
Showing posts with label Pekerjaan. Show all posts

Mar 4, 2009

Hal yang Harus Dilakukan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Sebelum Lulus

Artikel di Joel on Software tentang saran-saranya kepada mahasiswa ilmu komputer. Sarannya dituangkan dalam sebuah daftar "hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa ilmu komputer sebelum lulus". Saya tertarik untuk membuat daftar gw sendiri yang gw susun berdasarkan pengalaman gw sebagai mahasiswa dan sebagai programmer(newbi). Daftar ini saya susun berdasarkan urutan dari yang paling penting hingga yang kurang penting.

Belajar menulis - "A software doesn't exist, if it doesn't have documentation!"


Kuliah yang bener - Konsep Ilmu Komputer yang kuat akan sangat membantumu di sesi wawancara kerja


Ambil kursus pemrograman, terutama OOP - Belajar programming dengan jalur yang tepat dan metode penulisan kode program yang baik!


Cari tempat magang yang bagus(Bagi tempat kuliah yang mewajibkan magang) - Magang di liburan panjang dan carilah kerjaan programming, bukan input data!!


Belajar bahasa inggris - Bahasa Inggris saat ini adalah bahasa standart bagi para IT karena Bahasa dalam dunia komputer sebagian besar menggunakan Bahasa Inggris. Artinya tanpa bisa bahasa inggris sama saja seperti nyetir ga bisa baca rambu lalu lintas.

Belajar mikro ekonomi - Belajar ekonomi dan bayangkan dirimu menjadi boz nantinya, jgn mau jadi bawahan terusss!!

Jangan meremehkan mata kuliah non IT hanya karena membosankan - IP jelek ga akan membawamu kemana-mana. Penyesalan gak bakal datang diawal, soalnya dulu aku juga ngremehin, Ahirnya?? ngulang ma junior. :(


Berhentilah mengkhawatirkan nanti akan kerja di mana - Do it the best you can do, and it will bring you to the best workplace available.

Belajarlah membuat sebuah Karya sederhana, apapun itu yang jelas bakal membuat nilai jual kamu tambah. Contohnya membuat Aplikasi sederhana menggunakan VB atau lainnya. Aplikasi ini nantinya bisa kamu tunjukkan pada waktu wawancara, ini membuktikan kalau kamu produktif dan "get things done!" nggak cuma omdo!

Aktif di komunitas - Dengan sering memposting ke forum/milis kita akan tahu apakah pemahaman dan pengasaan kita terhadap suatu konsep benar atau salah dan cukup atau kurang. Ini penting sekali untuk mengetahui sebenarnya kita siap atau tidak terjun di dunia industri.

Semoga membantu.


Perbedaan IT dan IS

Istilah IT and IS itu adalah istilah di dunia bisnis, dan di dunia bisnis kedua istilah tersebut bisa dibilang tidak ada bedanya. Tidak ada perusahaan yang punya divisi IT dan IS terpisah. Di dunia akademik (di Amerika) istilah yang paling umum dipakai adalah Computer Science dan Computer Information Systems (atau kadang hanya IS).

Computer Science itu yang di Indonesia setara dengan TI, yang khusus mempelajari komputer. Computer Information Systems itu mempelajari penerapan komputer di dunia bisnis/pemerintahan, makanya belajar accounting & management segala. Kalau kita ibaratkan baju batik, TI membuat batiknya sementara SI adalah tailor-nya.

Bahkan di Amerika sekalipun, lulusan CIS itu banyak yang tidak jelas nasibnya. Sebabnya:

1. Perusahaan kecil (kira kira dibawah 20 pegawai) masih bisa berjalan tanpa membutuhkan sistem informasi yang dirancang khusus, meski jalannya tidak efisien. Mereka hanya beli software yang sudah ada tanpa di-customize.
2. Teknologi komputer sendiri relatif masih muda, sehingga masih banyak sekali kepala perusahaan/organisasi kecil yang tidak mengerti manfaat & potensi penuhnya. Pengetahuan mereka hanya terbatas soal pemakaian software.
3. Untuk perusahaan ukuran menengah dan besar, mereka tahu bahwa mereka harus meng-optimasi proses kerja perusahaan dengan memanfaatkan CIS. Tapi, mereka butuh orang yang berpengalaman karena situasi yang ada biasanya sudah lumayan kompleks.

Jadi masalahnya adalah perusahaan/organisasi butuh orang SI, tapi hanya yang berpengalaman. Makanya fresh graduate dari SI susah cari kerja. Fresh graduate TI jelas lebih enak karena selalu ada perusahaan yang mencari entry level programmer, sementara hampir tidak ada yang mencari entry level system analyst.

Di sisi lain, karena kerja SI itu adanya di level mid & top management maka bayarannya lebih besar (kalau dapat posisinya). Business analyst selalu lebih besar gajinya daripada programmer. Tambah lagi, business/system analyst itu ilmunya terkait dengan management, jadi gampang sekali untuk masuk jadi manager (atau pindah ke perusahaan lain untuk jadi manager). Orang orang SI ini yang nantinya jadi CIO. Orang TI yang jadi programmer biasanya murni dianggap pekerja dan susah majunya jadi manager, kecuali mungkin di divisinya sendiri.

Kalau melihat kondisi yang ada, gue rasa cara paling baik untuk meniti karir adalah dengan mengambil S1 di computer science / TI, lalu kerja jadi programmer sambil mengambil S2 di computer information systems / IS. Pas lulus S1 bisa dapet kerja, dan setelah punya pengalaman (dan lulus S2 IS) bisa masuk jadi system analyst. Ini yang biasanya sukses


Feb 16, 2009

Hasil survey gaji pekerja IT di Indonesia

ZDNETAsia melakukan survey gaji pekerja IT di Indonesia. Survey dilakukan kepada 3.267 responder di Indonesia. Menurut hasil survey, gaji pekerja IT meningkat dibandingkan dengan survey yang sama tahun lalu. Namun hal ini sepertinya disebabkan kenaikan inflasi di Indonesia yang diikuti oleh kenaikan BBM dan kebutuhan pokok di Indonesia. Jadi sepertinya kenaikan gaji pekerja IT tidak terlalu berpengaruh terhadap kesejahteraan pekerja IT. Berikut adalah hasil survey yang menunjukkan gaji rata-rata pekerja IT dalam setahun menurut industri dan fungsi kerjanya.Sedangkan untuk profesi pekerja IT juga terjadi perubahan tren yang sedang laku di dunia kerja. Profesi pekerja IT yang saat ini paling banyak berdasarkan jumlah responder adalah pengembang aplikasi. Berikut adalah tabel profesi responder dan rata-rata gaji pertahun:
Kalau melihat dari hasil survey diatas bisa dilihat profesi yang saat ini paling banyak dilakoni adalah pengembang aplikasi sedangkan yang paling sedikit adalah administrator sistem. Walaupun paling sedikit namun administrator sistem memiliki gaji yang paling tinggi dibanding 4 profesi IT lainnya. Sepertinya memang karena tanggung jawab administrator sistem lebih vital dibandingkan yang lain.

Itulah hasil survey gaji para pekerja IT yang sebenarnya cukup baik. Namun sepertinya survey dilakukan di Jakarta karena memang rata-rata gaji di Jakarta lebih tinggi dibandingkan di kota lain. Misalnya di Bandung salah satu kota penghasil IT profesional yang cukup banyak tapi gaji profesional IT termasuk rendah dibandingkan statistik diatas. Untuk Staff IT di Bandung masih berada pada kisaran 1,5 juta hingga 2,5 juta untuk staff IT yang fresh graduate.

Tentu pasti banyak yang terheran-heran dan protes “Kok gaji saya jauh dibawah itu?” Ya begitulah dunia kerja, tidak semua perusahaan dapat menghargai kemampuan pegawainya. Tapi banyak juga yang menghargai kemampuan pegawainya.

Statistik diatas jangan dijadikan acuan ya. Cuma informasi aja sebagai referensi pada saat anda melamar pekerjaan baru. Semoga ke depan para profesional IT lebih dihargai di Indonesia.

Sumber : http://www.thinkrooms.com/2008/10/09/hasil-survey-gaji-pekerja-it-di-indonesia/


Mengapa Tidak Banyak Lulusan Informatika yang Menjadi Entrepreneur?

Kalau saya amati, pemilik dari perusahaan yang memberikan jasa konsultasi di bidang teknologi informasi (TI) ternyata kebanyakan bukan berasal dari Informatika. Memang bukan suatu persoalan penting, tetapi sering menimbulkan pertanyaan buat saya. Mengapa tidak banyak lulusan Informatika yang berani membuka usaha konsultasi sendiri? Apakah ada yang salah dengan proses pembelajaran selama kuliah? Atau semua itu dikarenakan faktor personality dan behavior orang-orang Informatika? Menarik untuk dicari jawabannya!

Jika kita coba kaji secara mendalam, proses pembelajaran untuk bidang ilmu Informatika & Komputer lebih banyak mengajarkan cara bagaimana membuat solusi untuk suatu permasalahan dengan memanfaatkan konsep ilmu, kaidah-kaidah, metode, atau malah tools tertentu. Misalnya mencari “sesuatu” yang berharga dari “tumpukan data” yang selalu bertambah setiap harinya dengan metode tertentu, sehingga “ada yang bisa dipakai” untuk memajukan perusahaan.

Mengacu pada konsep personality dari Myers-Briggs, proses pembelajaran tersebut cenderung membentuk orang Informatika untuk berpikir logis (thinking) menurut persepsi dan fakta yang diterimanya (sensing), bekerja berdasarkan rencana atau framework (judgement), dan sering harus bekerja sendiri dalam waktu yang cukup lama saat harus coding (introversion).

Sementara jika mengacu pada konsep behavior DISC, proses pembelajaran tersebut akan membuat orang Informatika lebih banyak terbenam dalam dunianya sendiri, mengerjakan segala sesuatunya secara benar menurut prinsip dan aturan yang berlaku (conscientious, compliance). Senang (atau terpaksa ya?) bekerja dibalik layar (steadiness). Dan karena komputer yang menjadi “teman dekatnya” tidak pernah membantah kalau disuruh ini itu, kadang perilaku “maksa” (dominance) tersebut terbawa di kehidupan sehari-hari.

Padahal untuk menjadi seorang entrepreneur dibutuhkan karakteristik, diantaranya:

Kreatif dan inovatif. Dapat melihat kemungkinan-kemungkinan yang lain dari apa yang dilihat dan dimiliki sebagai solusi untuk suatu persoalan (intuition). Juga bisa mengapresiasi konsep dan ide yang diterimanya secara positif (feeling), sehingga tercipta berbagai peluang dan kesempatan.
Networking. Dapat bekerja sama dalam tim, mau berbagi dengan orang lain (extraversion), senang bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (influence).
Terbuka. Dapat bekerja secara fleksibel, mampu membawa diri di berbagai lingkungan yang berbeda-beda (perception).
Tegas. Mampu membuat keputusan dengan cepat, dapat mengendalikan emosi, tetapi bisa berbuat tega (dominance).

Jadi dengan proses pembelajaran yang ada saat ini, wajar saja kalau tidak banyak lulusan Informatika yang menjadi entrepreneur. Setujukah pembaca dengan hipotesis tersebut?

Source : http://totosuharto.wordpress.com




 
Free Host | lasik eye surgery | accountant website design